Pengantar Alih Tugas Hakim Tinggi PTA Makassar

Ditulis Oleh Karmawati, S.Pd., M.Pd. | 16 Agustus 2024

Pengadilan Tinggi Agama Makassar menyelenggaran acara pengantar alih tugas Hakim Tinggi PTA Makassar yang berpindah tugas pada Pengadilan Tinggi Agama Jakarta, Bandung, Semarang, dan Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI pada hari jumat, 16 agustus 2024 yang bertempat di Aula PTA Makassar.

Acara pengantaran alih tugas tersebut dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, para Hakim Tinggi, Panitera dan Sekretaris, ketua dan anggota Dharmayukti Karini cabang makassar, para Pejabat Struktural dan Fungsional, serta seluruh karyawan dan karyawati PTA Makassar.

PTA Makassar melepas alih tugaskan empat Hakim Tinggi diantaranya Dr. H. Chalid L., S.H., M.H., Drs. H. Ahmad Jakar, S. H., M.H., Drs. H. Saifuddin, S.H., M.H, dan Dr. Muhammad Fauzi Ardi, S.H., M.H. keempat Hakim Tinggi tersebut berpindah tugas ke PTA Jakarta, PTA Semarang, PTA Bandung, dan Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.

Ketua PTA Makassar Dr. Drs. H. Khaeril R., M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa seharusnya TPM membuat lebih bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk bisa menginjakkan kaki pada daerah lain. Hal tersebut sesuai merupakan implementasi dari pernyataan kita sewaktu CPNS bahwa bersedia ditempatkan dimana saja. Ketua juga menyampaikan bahwa “dimana bumi berpijak, disitu langit dijunjung”. Dr. Khaeril menyampaikan keyakinannya bahwa para Hakim Tinggi yang pindah tugas akan lebih sukses melaksanakan tugasnya di tempat yang baru, karena kualitas perkara di PTA Makassar jauh lebih berat dibandingkan dengan kualitas perkara ditempat lain.

Ketua berpesan kepada para Hakim Tinggi yang akan menjadi hakim pengawas pada PTA tempat tugasnya yang baru, agar menguasai berbagai SEMA dan Perma yang berkaitan dengan pengawasan, begutu pula dengan Hakim Tinggi yang berpindah tugas pada Badan Pengawasan MA RI agar menguasai hukum acara dan hukum materiil, yang tidak hanya tentang peradilan agama saja tetapi semua hukum acara dan hukum materiil dari empat lingkungan peradilan.

Ketua kembali mengingatkan kepada semua agar dimana pun berada dan ditugaskan agar selalu menjaga integritas. Prestasi yang telah didapatkan selama bertugas di PTA Makassar agar lebih ditingkat pada tempat tugas yang baru, sehingga terkesan bahwa alumni PTA Makassar hebat dan serba bisa, karena perkara apapun yang diberikan dapat diselesaikan, baik tentang kewarisan, ekonomi syariah, apalagi tentang perceraian.

Menurut Khaeril, kesuksesan dalam memimpin harus dimulai dengan disiplin, “jangan mengatakan itu salah, kalau tidak mengetahui yang benar dan jangan merasa diri yang paling benar, karena akan menjadikan diri sebagai pemimpin yang otoriter”. Kalau ingin selamat, maka suguhilah sesamamu dengan tingkah laku dan adat-istiadat yang baik, suguhilah telinga saudaramu dengan tutur kata yang baik. Rampeka golla, kurampeki kaluku, narekko maruddaniki’ cenge’ki riketengnge tasiduppa mata.”

Sebagai pimpinan sekaligus mewakili seluruh aparatur PTA Makassar, Ketua menyampaikan terima kasih kepada para Hakim Tinggi yang berpindah tugas atas segala pengabdiannya selama di PTA Makassar dan sudah menjadi kader dan bagian dari PTA Makassar.

Sementara sebagai kesan yang ditinggalkan oleh Dra. Hj. Nurcaya Hi. Mufti, S.H., M.H., Hakim Tinggi PTA Makassar yang mewakili keluarga besar PTA Makassar menyampaikan bahwa kesan dari Hakim Tinggi yang pindah tugas adalah tidak pernah menemukan kekurangan selama kebersamaanya dengan para Hakim Tinggi di PTA Makassar.

Begitupula kesan dari Hakim Tinggi yang pindah tugas yang katanya selama bertugas di PTA Makassar telah merasakan suasana yang bagus, kondusif, dan nyaman. Dengan adanya arahan dari Ketua dan Wakil Ketua serta kerjasama dari rekan-rekan hakim dan seluruh aparatur PTA Makassar, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik di PTA Makassar. Lebih lanjut dikatakan bahwa seluruh aparatur PTA Makassar adalah orang sukses dan kesuksesannya akan bertambah pada masa yang akan datang, melalui kemurahan hati, kejujuran, dan tidak mementingkan diri sendiri.