PTA Makassar Ikuti Wisuda Purnabakti KPTA Pekanbaru
Wisuda purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru Dr. H. Harun, S.H., M.H., oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., pada tanggal 7 Agustus 2023 dihadiri oleh Ketua Kamar Agama MA, Hakim Agung Kamar Agama, Gubernur Provinsi Riau beserta jajarannya, Para Pejabat Eselon II, Ketua Mahkamah Syariah dan Ketua Pengadilan Tinggi Agama dan para Hakim Tinggi di seluruh Indonesia.
Bertempat di ruang Command Center, melalui zoom meeting Ketua PTA Makassar Dr. Drs. H. Muhammad Abduh Sulaeman, S.H., M.H. ikut menyaksikan prosesi wisuda purnabakti tersebut. Wakil Ketua PTA Makassar, Drs. H. Pandi, M.H., bersama para Hakim Tinggi, Panitera dan Sekretaris, Panitera Pengganti, serta para Pejabat Fungsional dan Struktural Pengadilan Tinggi Agama Makassar ikut menyertai Ketua PTA Makassar.
Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. H. Muh. Syarifuddin, S.H., M.H., dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Purnabakti adalah masa berakhirnya masa bakti dari masa kedinasan. Prosesi purnabakti bukan berarti perpisahan, namun merupakan bentuk apresiasi sesama insan peradilan atas keberhasilan dan kesuksesannya mengakhiri masa pengabdiannya. Sebagai sesama insan yudikatif yang sama-sama merasakan suka duka sebagai seorang hakim dan aparatur pengadilan, serta merasakan pahit manis perjuangan.
Menurutnya, dalam mengabdikan diri, tak sedikit tantangan yang dihadapi, perpindahan dari kota ke kota yang lain dan dari pulau ke pulau yang lain. Purnabakti mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keikhlasan dan integritas. Integritas merupakan jihad seorang hakim, integritas membuat seorang hakim menjadi seorang pahlawan. Lebih lanjut Ia menegaskan, bahwa seorang hakim yang mampu mencapai garis finish pengabdian tanpa melakukan pelanggaran terhadap kode etik hakim, itulah mahkota kebanggaan.
Lebih lanjut Ketua Mahkamah Agung menegaskan, bahwa konsep purnabakti mengacu pada pengabdian penuh yang dilakukan dengan penuh kesetiaan dan keikhlasan tanpa pamrih. Momentum purnabakti mengajarkan kita akan pentingnya sebuah keikhlasan bagi sebuah insan peradilan, keikhlasan mengabdikan diri pada lembaga peradilan yang membutuhkan kesehatan fisik, mental, intelektual dan spiritual yang matang untuk dapat menjalani profesi.
Kepada Dr. H. Harun, S.H., M.H., dan istri Prof. Muh. Syarifuddin menyampaikan terima kasih atas pengabdian serta keikhlasannya dalam bertugas dan mengabdikan diri pada bangsa dan negara serta organisasi lembaga peradilan. “Sebagai warga peradilan, diharapkan tetap terjalin komunikasi dengan insan jajaran peradilan dan Mahkamah Agung, maupun dengan ibu-ibu Dharmayukti Karini.” Harapnya.
Khusus kepada seluruh aparat pengadilan, Ketua Mahkamah Agung menaruh harapan agar kedepan kerjasama dan komunikasi yang baik dapat ditingkatkan.