PTA Makassar Laksanakan Bimbingan Teknis Kepaniteraan Bersama Dengan PA Se-Wilayah Sulawesi Selatan

Ditulis Oleh Karmawati, S.Pd., M.Pd. | 23 Agustus 2024

Pengadilan Tinggi Agama Makassar mengadakan Bimbingan Teknis Kepaniteraan bersama dengan Pengadilan Agama se-wilayah Sulawesi Selatan di Ballroom Hotel Dalton Makassar pada hari kamis, 22 Agustus 2024.

Tema yang diangkat dalam Bimtek Kepaniteraan ini adalah Penyelesaian Administrasi Perkara secara elektronik dalam upaya mewujudkan pelayanan yang prima kepada masyarakat pencari keadilan.

Bimtek dihadiri oleh Wakil Ketua, Panitera dan Sekretaris, pejabat Fungsional dan Struktural, panitia pelaksana Bimtek PTA Makassar serta peserta dari seluruh satker di wilayah Sulawesi Selatan baik yang mengikuti secara langsung maupun daring.

Beberapa materi yang disampaikan dalam Bimtek Kepaniteraan ini meliputi Pembinaan Ditjen Badan Peradilan MA RI oleh Sekretaris Ditjen Badilag (Dr. Drs. Arief Hidayat, M.M), Pelaporan dan Monitoring Perkara secara Elektronik, Peningkatan SDM Peradilan Agama, Sita dan Penyitaan (Dr. H. Alwi Mallo, S.H., M.H), serta Eksekusi dan Permasalahannya (Dr. H. Samparaja, S.H., M.H dan Dr. H. Abu Huraerah, S.H., M.H).

Terkait materi tentang Kebijakan Ditjen Badilag oleh Sekretaris Ditjen, Dr. Drs. Arief Hidayat M.M., menyampaikan pesan Ditjen Badilag bahwa prinsipnya, sebagian besar masyarakat yang berurusan di Pengadilan Agama membawa persoalan masing-masing. Maka sudah sepantasnya mereka layak mendapatkan layanan dan tempat yang nyaman. Paling tidak Pengadilan Agama sudah meringankan persoalan mereka.

Selanjutnya disampaikan pula program prioritas Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama tahun 2024 yang meliputi penguatan integritas, penguatan kepemimpinan dan SDM, peningkatan kualitas layanan peradilan, penguatan kelembagaan, dan penguatan teknologi informasi. Lebih lanjut dijelaskan mengenai evaluasi kinerja pada sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) di lingkungan Peradilan Agama serta beberapa program Ditjen Badilag yang sedang berjalan.

Sekretaris Ditjen Badilag juga memaparkan tindak lanjut monitoring dan evaluasi atas laporan optimalisasi penyelesaian perkara di lingkungan Peradilan Agama melalui e-court. Begitu pula dengan realisasi belanja satker se-wilayah Sulawesi selatan. Dan terakhir diuraikan indikator pelaksanaan anggaran satker se-wilayah Sulawesi Selatan sampai bulan juli 2024.

Sebagai motivasi buat semua peserta, Arief Hidayat menyebutkan hal yang harus dilakukan yaitu pimpinan harus menjadi role model dan memastikan target kinerja tercapai, seluruh aparatur komitmen berakhlak, serta memastikan tidak ada keluhan dari stakeholder.

Terkait materi tentang Kinsatker, Pelaporan dan Monitoring Perkara secara Elektronik, narasumber berpesan kepada peserta agar dapat memperhatikan dan memahami materi yang diberikan agar tidak pulang kembali ke satkernya dalam keadaan kosong. Pemateri menjelaskan beberapa bentuk pelaporan yaitu Laporan keuangan, laporan pengawasan bidang, laporan DIPA pada bagian kesekretariatan, rekap data sinkronisasi melalui APS ke pusat data perkara, laporan posbakum, pengisian realisasi dan kinerja dan dijelaskan bahwa realisasi yang diisi setiap bulan adalah laporan yang sudah dibayarkan oleh negara, selanjutnya yang dilaporkan adalah penyelesaian perkara yang diputus, bukan berdasar pada perkara yang disidangkan. Begitu pula dengan list rekap penilaian SIPP.

Terkait Jurusita dan penyitaan di bahas oleh narasumber Dr. H. Alwi Mallo, S.H., M.H., menjelaskan bahwa tugas pokok pengadilan adalah menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan perkara. Lebih lanjut dijelaskan bahwa Jurusita merupakan jabatan yang cukup strategis. Alwi Mallo juga menyampaikan bahwa pekerjaan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa kerjasama yang baik.

Materi terakhir disampaikan oleh Dr. H. Samparaja, S.H., M.H., dan Dr. H. Abu Huraerah, S.H., M.H., yaitu tentang Eksekusi dan Permasalahannya. Samparaja menjelaskan bahwa mahkota hakim adalah pengadilan, sedangkan mahkota pengadilan adalah eksekusi. Samparaja berpesan untuk menjaga itegritas. Sedangkan Abu Huraerah menjelaskan kata kunci dari materi yang disampaikan bahwa eksekusi adalah pekerjaan seni bukan dan tekstual semata, dilakukan secara persuasif dan yang dieksekusi adalah suatu hal yang menjadi kenyataan. Oleh karena itu, kita harus bekerja secara professional serta menyelesaikan perkara secara tuntas. Ungkap Abu Huraerah.

Acara Bimtek ditutup oleh Wakil Ketua PTA Makassar Dr. Hj. Hasnawaty Abdullah, S.H., M.H., didampingi oleh H. Hasbi, S.H., M.H., Panitera Muda Banding PTA Makassar. Wakil Ketua PTA Makassar menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta dari berbagai satker agar ilmu yang didapatkan selama Bimtek dapat diimplementasikan pada pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.